Wednesday, January 13, 2016

Prioritaskan Pemanfaatan Teknologi Pesawat Tanpa Awak Untuk Pertahanan Negara

Kabar24.com, JAKARTA -- Kementerian Pertahanan menggelar rapat pimpinan tahun 2016 di Kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (12/1/2016) terkait pengelolaan pertahanan negara.
Rapim dipimpin Menhan Ryamizard Ryacudu didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Mulyono, Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi, dan Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Agus Supriatna.

Ryamizard mengatakan penjagaan wilayah perbatasan, terorisme, penguatan alat utama sistem persenjetaan merupakan prioritas yang akan dibahas pada rapim kali ini. Khusus untuk alutsista, pihaknya akan mengupayakan memodernisasi.
"Alutsista pasti membuat kekuatan, ada yang diperbaharui. Kemudian pemabgunan pelabuhan dan landasan pesawat tempur itu juga harus dijaga," katanya.  
Ryamizard mengungkapkan kebijakan pertahanan 2016 akan berfokus pada antara lain pemanfaatan teknologi satelit dan sistem drone untuk mendukung kebijakan poros maritim dunia, melanjutkan pembangunan postur pertahanan militer yang diarahkan pada perwujudan kekuat pokok minum.
"Meningkatkan pengamanan dan pemberdayaam wilayah perbatasan, mewujudkan industri pertahanan yang kuat mandiri, dan berdaya saing. Selain itu pembinaan kesadaran dan kemampuan bela negara," katanya.
Adapun sasaran kebijakan pertahanan negara 2016 meliputi terwujudnya kebijakan guna mendukung program Nawacita, terselenggaranya pemerbedayaan dan pengamanan pertahanan di Kalimantan, Papua, NTT, dan Kepulauan Natuna, pengirimian misi perdamaian PBB, pengembangan jet tempur KF-X/IF-X, dan pembangunan kapal selam.

2 comments:

  1. Sudah saatnya pemerintah mengembangkan UAV

    ReplyDelete
  2. Setuju sama agan diatas.kita harus bisa mandiri dalam mengembangkan teknologi, jangan import terus.ane yakin produk dalam negri gak kalah sama produk luar. hehe

    ReplyDelete